"Kenapa nggak mau turun?" Haisha menyembulkan kepalanya lagi ke mobil, putranya itu mendadak terdiam dan tidak mau turun.
Aksara menggelengkan kepala, ia gemetar sampai kedua tangannya basah dan bahkan kaos kakinya pun terasa lembab. Haisha dan Fahri sampai tergelak melihatnya, kalau semalam dan pagi tadi saat meminta restu tampak sekali tegas, sekarang berbeda di mana Aksara merasa endak menyerah dan tidak siap dengan kondisi yang ada.
Haisha terpaksa meminta kedua putrinya itu untuk menarik tangan Aksara, mau tidak mau Aksara harus berdiri tegap di depan semua orang dan menjadi yang nomor terdepan bersama Fahri dan Haisha, di belakangnya tepat ada Niah dan Ara, mereka berdua menjadi penopang kalau sampai Aksara pingsan sebelum akad nikah dimulai.
Dekorasi sederhana dan elegan terpajang nyata di sana, tepat di bawah rangkaian bunga mawar putih, mereka di pertemukan kembali setelah sekian lama tak saling sapa dan menahan rindu yang tak terluapkan.