Persiapan pernikahan Kinan dan Gilang tidak tanggung-tanggung dilakukan, dengan segala upaya dan keterbatasan yang ada, kedua belah pihak saling bekerja sama demi menyukseskan acara itu.
Giliran para calon pengantin yang tidak tahu harus berbuat apa, mereka hanya disuruh untuk duduk tenang, fokus bekerja dan nantinya tinggal menikah.
Keluarga Gilang memang tidak besar dan kaya seperti Fahri, tapi setidaknya berada di atas keluarga Kinan.
Dan itu menjadi motivasi terbesar Gilang untuk membangun usaha suatu saat nanti bersama sang istri.
Sang istri?
Ah, hatinya lagi-lagi berkhianat, ia takut mencinta bila tidak dicintai, ia takut melangkah bila Kinan tidak bersedia melangkah bersamanya dan hanya terpaksa.
Ya, dia juga yang menjadi penyebab di mana Kinan tampak terpaksa, dia juga yang membuat perjanjian pra nikah, atau kesepakatan yang berakhir bila pernikahan itu sudah berjalan satu tahun.
