"Apasih, jadi aku yang salah lagi kalau ngomong sama kamu!" Kinan hempas tangannya yang dicengkram kuat Gilang.
Selain suka dunia malam, sepertinya ada lagi kekurangan calon suami Kinan itu, pemarah.
Kurang lebih sejak perjalanan itu berlanjut sudah lebih dari lima kali Kinan harus menutup telinganya karena suara Gilang yang melangit.
"Kamu kalau nggak mau kita nikah, bilang sama ibu kamu deh, Lang!"
Brak,
Kinan banting pintu mobil itu, ditambah lagi Kinan tidak memanggil Gilang dengan sebutan yang tadi sempat ia tawarkan, ia langsung memanggil nama dan itu sontak membuat Gilang semakin geram.
Di depan rumah Kinan, mobil itu terbanting cukup keras, ia yang geram memutuskan untuk ke luar dan mengejar langkah kaki Kinan sampai pintu terbuka.
Klek,
"Nak Gilang ya, masuk!" sapa ibu Kinan menyambut dengan senyum ramah dan hangat.
Apa!