"Mas, Mas Fahri .... Ayo, balik kamar!" seru Haisha sembari memutar handle pintu, tapi tidak membukanya.
"Mas, aku tinggal terus kunciin kamar ya," ujarnya memancing.
Lari!
Mendengar ancaman itu tentu saja Fahri berlarian meninggalkan ayahnya, tidak mungkin ia tidur di luar kamar dan jauh dari ibu hamil itu, yang ada badannya akan semakin terasa tidak karuan.
Haisha hela nafas panjang, melirik kedua ibunya yang bergeleng dan ikut geram.
Niat Meri meminta Fahri menemui Hendra adalah untuk membuat Hendra berhenti memainkan game, tapi yang terjadi justru sebaliknya di mana Fahri ikut bermain juga.
Wati beringsut undur diri karena dirasa sudah sangat malam dan mereka semua harus istirahat, Fahri yang merasa salah langsung mengaitkan jemarinya pada ujung tali daster Haisha dan ikut menyusuri anak tangga untuk kembali ke kamar.
"Sayang, Ca, jangan marah!" pintanya sendu.