"Sakit, David, sakit!" keluh Klareta sembari memegangi perutnya.
Ia tidak kuasa untuk berdiri atau sekedar menopangkan tubuhnya pada David hingga pria itu menggendong tubuh lemahnya yang terlalu banyak mengeluarkan darah.
David tampak panik, ia bergegas menghubungi dokter yang sudah disewa untuk memeriksa kondisi Klareta selama di unit ini.
Sayangnya, panggilan itu tidak terjawab sama sekali sampai Klareta tidak sadarkan diri akibat rasa sakit yang luar biasa ia rasakan.
Sprei biru laut di kamar itu berubah menjadi merah darah, kaki Klareta basah akan darah yang terus saja ke luar dan perlahan tubuhnya memucat.
Mereka baru saja menapaki peraduan kenikmatan bersama malam ini, tidak ada yang menyangka akan terjadi hal buruk seperti ini.
Hasrat David pada Klareta sangatlah besar bila dibandingkan dengan keluarga kecilnya di rumah, sang istri tidak dirasa menarik lagi saat dirinya bertemu Klareta.