Malu-malu Fahri melewatkan sarapan pagi ini, di depan mertua dan istrinya, juga para maid yang bergabung di dekat dapur, mereka tidak ada yang menatap santai karena rambut basah miliknya.
Sekalinya melirik Haisha, justru gadis itu menaikkan kedua alisnya seraya bertanya ada apa, jelas Fahri tidak tahu harus bertanya apa dan membutuhkan jawaban apa.
"Ica mau pergi sama temen kampus?" tanya Wati.
"Pergi?" Fahri yang menyahuti, ia tidak mendengar Haisha meminta izinnya sejak semalam.
Haisha genggam tangan sang suami yang berada di bawah meja, ia menoleh singkat lalu tersenyum pada ibunya.
"Ica kan mau kuliah, Bu," ujarnya, rematab di tangan itu sudah menjadi tanda kalau Fahri curiga, mata pria itu mulai menelisik gaya berpakaian istrinya.
"Kuliah?" ulang Wati, ia menoleh pada Fahri yang juga terlihat rapi. "Nak Fahri juga mau kerja?"