Dengan langkah terseok-seok, Haisha menuruni anak tangga, ia merasa kedua kakinya perlahan berubah menjadi jely, setelah ledakan hangat atas pelepasan pertamanya terjadi tadi.
Suaminya kini sudah terlelap, mungkin ibunya juga, tinggal Haisha yang akan menyusul mereka.
Sebelum membuka pintu kamar bawah, Haisha pastikan terlebih dahulu kondisi bajunya, semua kancing harus tertutup rapat, bisa malu dia kalau ibunya curiga akan apa yang terjadi, lalu bertanya heboh seperti Meri.
Klek,
"Bu," panggil Haisha pelan.
Haisha mulai masuk karena tidak ada jawaban di sana, ibunya sudah terlelap dan hanya ada lembaran buku yang terbuka dengan pena di atasnya.
Haisha ambil itu, garis bibirnya menarik sebuah senyuman tatkala membaca apa yang telah ibunya tulis, setelah sekian lama mereka terpisah, sekarang Haisha bisa melihat dan membaca tulisan tangan ibunya.