"Ayo-ayo, siapin yang itu, Bik!" Meri lebih dulu sanpai ke rumah Fahri, menyiapkan segala hal yang nanti akan mereka gunakan untuk menyambut kedatangan Wati di rumah ini.
Mulai dari makanan, minuman, kebersihan kamar dan semua barang yang mungkin nanti Wati butuhkan, begitu juga barang yang sudah Haisha bawa dari rumah lamanya, beberapa ada di rumah ini, sedang yang lain di rumah Meri.
"Bik, aduk kolak pisangnya!" Meri bergegas menyambar apa saja yang bisa ia lakukan dalam satu waktu.
Selain itu otaknya berfikir keras dan cepat untuk memilih mana yang harus ia kerjakan setelah ini, tidak terkecuali untuk kenyamanan besannya.
Untuk keputusan mau tinggal di mana Wati nanti, biarlah nanti, Haisha akan mengajak ibunya berbicara.
Meri hanya siap sedia bila Wati memutuskan untuk ikut dengan dirinya, tapi dia juga tidak akan kecewa bila Wati memilih tinggal dengan Haisha, bagaimanapun Haisha itu anak kandung satu-satunya dan kondisi Fahri sudah baik saat ini.
