"Mas!" Haisha tersentak mendapati Fahri sudah memeluk tubuhnya dari belakang.
Gadis itu masih berdiri mematung di depan lemari baju besar miliknya bersama Fahri, memilih dan mengambil beberapa baju yang sekiranya bisa ia kenakan untuk acara akhir pekan.
"Jangan pake yang ketat!" Fahri tusuk pipi bulat Haisha.
"Iya, baju yang di sini itu baju lama Ica, jadi besar-besar."
"Emang yang di rumah sana bukan baju kamu?"
"Nggak gitu, yang di sana sebagian baju lama, yang lain pilihannya Mama, Mas."
Fahri periksa beberapa tumpuk baju yang Haisha pilih, semuanya longgar dan tertutup, jauh dari kata ketat hingga menjiplak lekuk tubug Haisha, bahkan baju lama itu Fahri rasa jauh lebih nyaman dilihat daripada baju yang sekarang Haisha pakai.
Modelnya sama-sama longgar, tapi kainnya cenderung ringan dan jatuh, orang bisa menangkap seperti apa lekuk tubuh Haisha dengan baju itu.