"Tuhan punya rencana, disetiap luka yang ada. Tentu saja, bahagia yang akan menjadi akhirnya."
Semingggu kemudian....
Gadis dengan baju kodok dibawah lutut berjalan menuju dapur, ia mencepol rambutnya dengan cepat, lalu berjalan menuju dapur. Gadis itu menekan tombol power handphone miliknya untuk melihat jam berapa, ternyata jam sudah menujuk keangka delapan pagi dan Rinai ada kelas pertama jam setengah sebelas.
"Udah nggak usah masak, kita makan diluar aja." Rinai berbalik dan menatap Aldo yang sedang membuka kulkas mengambil jus jambu dan duduk dibar menatap sosok Rinai yang sedang asik kembali pada aktifitasnya, sebelum ia kembali berkata.
"Sayang kakak bahan-bahan makanannya."
"Iya sayang.."
Rinai tertawa dan memutar bola matanya malas, dengan perkataan Aldo.
"Geer banget sih kak, aku panggil sayang." Aldo tertawa dengan perkataan Rinai, membuat gadis itu kembali memutar bola matanya dan kembali melanjutkan kegiatannya.