Malam sudah kembali datang, Rinai dan Aldo sudah membersihkan diri mereka masing-masing dan mulai duduk santai dikursi rotan yang ada dibalkon kamar mereka.
Sayangnya Rinai masih sibuk didapur, karena setelah Aldo selesai membersihkan dirinya dikamar mandi dan keluar dari kamar mandi, ia sama sekali tidak melihat Rinai yang duduk dimeja rias seperti terakhir kali ia lihat, atau bergelung dibalik selimut.
Laki-laki itu berjalan keluar kamar dan mendengar suara khas dari seorang Rinai yang sibuk didapur.
"Bikin takut aja." Gumam Aldo, dengan akhir kekehan khas miliknya.
Laki-laki itu kembali masuk kedalam kamar.
Dan ya, disinilah laki-laki itu berada, dibalkon kamar mereka. Meski jam sudah menunjuk keangka sembilan malam. Tapi, ia masih sibuk dengan laptop dipangkuannya.
Rinai melangkahkan kaki menuju balkon kala pintu penghubung balkon terbuka, membuat gorden dan tirai kamar melambai-lambai akibat terpaan angin malam.