"Jika bersamamu itu takdir, maka bantu aku untuk menerimanya,'lagi'."
- Rinai Hujan
Aldo dan Rinai berpelukan cukup lama, membiarkan mereka saling melepas kerinduan yang ada. Ah, iya bukan kerinduan karena tidak saling bertemu, tapi kerinduan karena dinding yang Rinai bangun masih begitu tinggi hanya untuk Aldo panjat atau bahkan terlalu kuat untuk sekedar Aldo runtuhkan. Ya, karena memang ia hanya ingin semua berlalu baik-baik saja tanpa perlu memikirkan bagaimana caranya dinding itu tak lagi meyekat, karena seiiring berjalannya waktu semua pasti akan merekat.
"Kak, kita mau lanjut makan atau gimana?" Pertanyaan Rinai, membuat Aldo melepaskan pelukan mereka dan menatap gadis itu begitu lekat.
"Kakak sih maunya nggak jadi, tapi pasti kamu nggak mau karena menghargai mereka juga." Rinai tertawa pelan, ia menggeleng sebagai jawab jika presepsi Aldo salah.