"Kita perlu menuliskan apa yang kita inginkan, semoga menjadi harapan dan bukan sekedar angan."
Rinai menguap dan menatap kesamping, disana sama sekali ia tidak menemukan siapapun. Iya, sosok Aldo yang akan selalu tidur bersamanya jika matanya terbuka dan langsung melihat sosok itu yang akan berada disampingnya.
Gadis itu buru-buru melangkahkan kakinya menuju kamar mandi dengan baju ditangannya.
Butuh waktu satu jam lamanya, hingga akhirnya gadis itu keluar dengan wajah segar juga baju yang berganti dari baju tidur, menjadi baju santai rumahan.
"Kemana ya kak Aldo." Tanya gadis itu yang entah pada siapa, sambil tangannya yang terus mengeringkan rambutnya dengan menggunakan hrydriyer.
Rinai memilih keluar dari kamar dan menuruni tangga, tawa hangat yang membumbung tinggi diatmosfer diruangan menjadi hangat, tawa itu masuk kedalam indra pendengaran Rinai membuat ia tahu siapa yang pagi-pagi begini sudah mampir kerumah Aldo.
