Benar saja apa yang dibilang oleh Ayahnya Rendra, jika jalanan ibu kota yang jarang sekali lengah ini, sangat penuh oleh kendaraan yang berharap cepat berlalu dari tempat yang sejak lima belas menit yang lalu membuat kendaraan ini sama sekali tidak bisa bergerak.
Butuh waktu dua jam lamanya, hingga dua manusia itu bisa sampai dipelataran Mansion megah yang berdiri ditengah kompleks Jakarta Timur.
Aldo dan Rinai keluar dari mobil dan mengambil barang-barang yang tadi, mereka bawa masing-masing.
"Ayo masuk." Aldo berjalan terlebih dahulu membawa dua koper miliknya dan Rinai untuk masuk kedalam Mansion megah.
"Masih sedikit kaget, kak." Rinai tertawa pelan diakhir perkataanya, membuat Aldo mengangguk-anggukan kepalanya dan tertawa setelahnya.
"Kaget ya, kaget kenapa hm?" Aldo menarik turunkan alisnya menggoda Rinai didepannya.
"Aish kakak, nggak tau ya damage cowo kalau bilang hm, bikin meleleh." Rinai tertawa, membuat mata sipit itu semakin terpejam.