Matahari mulai masuk kedalam sela-sela kamar dua pasangan yang masih terlelap, keduanya masih asik didalam mimpi masing-masing, tanpa mengindahkan suara alam yang seharusnya membangunkan mereka berdua.
Tangan Rinai melingkar pada sesuatu, yang bahkan keras dibanding guling. Namun, mengapa nyaman? Seketika gadis itu membuka matanya dan melihat ia yang memeluk laki-laki didepannya.
"Aaaaaa!" Teriak Rinai, membuat laki-laki didepannya itu membuka matanya tiba-tiba dan menatap gadis didepannya ini dengan tatapan polos kebingungan miliknya.
"Kenapa, Rinai?" Aldo menatap Rinai yang berdiri diatas ranjang dengan bantal yang ia peluk begitu erat.
"Eh--?" Rinai mengedip-ngedipkan kedua matanya kala ia mengingat sesuatu.
"Aduh! Maaf ya kak, gara-gara aku kakak jadi kebangun. Rinai lupa, lupa kalau kamar ini bukan cuman punya Rinai lagi sekarang." Perkataan Rinai, membuat Aldo terkekeh pelan dan mengangguk berlebihan, laki-laki itu mulai memposisikan dirinya untuk duduk.
