"It's just, hurt."
____
Aldo tak hentinya menatap gadis yang duduk tepat didepannya, yang hanya dipisahkan oleh meja didepannya. Ada separuh raga Aldo yang melayang, karena hampir tidak percaya dengan apa yang gadis itu ucapkan barusan, memang benar jika bibi Aldo mengucapkan hamdalah, tapi semua tetap seperti mimpi yang tiba-tiba saja menjadi nyata untuk sosok Aldo yang memang sudah mencintai sosok Rinai sejak gadis itu pertama kali menginjakan kaki dipanti asuhan.
Tuhan, inikah kebahagiaan yang kau berikan setelah sekian lama, dirinya memendam dan terus memendam, tanpa meminta banyak dari sosok Rinai.
"Ini artinya, kamu menerima kakak?" Aldo bertanya dengan ekspresi tak percayanya, menatap Rinai yang tertawa pelan menatap kearahnya.
Mereka yang ada disana juga ikut tertawa, melihat tingkah milik Aldo yang seperti baru saja mendapatkan uang miliyaran.