Balik lagi kita ke Rinai di Surabaya hehe...
.
.
.
.
Oke let's go gaesss!!!!
Rinai tak pernah mengerti mengapa sang Ayah dan kak Aldo jadi berbeda sekali, tadi ia mengatakan jika rindu tapi seperti hal lain yang ingin dikatakan, namun berakhir dengan kata rindu.
Sedangkan sang Ayah, beliau memberitahu Rinai ada hal penting yang harus dibicarakan membuat beliau menyuruh Rinai untuk pulang lusa. Ada apa sebenarnya? Ia hanya takut jika penyakit serangan jantung Ayah sudah dikatakan kronis atau malah menyerang Ayah, tapi beliau tutup-tutupi. Hal yang tidak mau Rinai dengan sama sekali, tapi apakah benar itu hanyalah halusinasi atau hanya salah arti?
Rinai menghela nafas. Ayah dan kak Aldo itu selalu saja sama, diliputi hawa-hawa misterius. Lebih baik ia menyiapkan beberapa bajunya yang akan ia bawa ke Jakarta. Tidak semua, cukup beberapa saja. Karena di Jakarta masih banyak baju yang ia tinggalkan dilemari kamarnya.