Chereads / Serendipty / Chapter 151 - Sebuah Ikhtikat Baik

Chapter 151 - Sebuah Ikhtikat Baik

Menikahi mu adalah satu bukti, bahwa aku benar-benar mencintaimu.

.

.

.

.

Jam weker diatas nakas berbunyi sangat nyaring. Membuat si empunya dengan susah payah membuka matanya, karena entah mengapa ia begitu susah membuka mata. Mungkin, karena air mata yang ia jatuhkan saat tidur menyapa.

Helaan nafas panjang terdengar keluar, gadis itu memilih bangun dari duduknya. Jam masih menunjuk keangka empat pagi, membuat gorden yang ia buka itu memperlihatkan langit kota Surabaya yang masih setia dipeluk oleh pekatnya hitam.

Sejenak ia melamun didepan jendela besar itu, pikirannya melayang entah kemana. Bangunan angkuh itu seperti tertawa, menertawakan dirinya yang tak pernah bisa keluar dari masalah yang seharusnya tidak sebesar itu. Ini hanya masalah tentang perasaan bukan sesuatu yang besar. Iya, bukan sesuatu yang besar.

This is the end of Part One, download Chereads app to continue:

DOWNLOAD APP FOR FREEVIEW OTHER BOOKS