Chereads / Serendipty / Chapter 150 - Surat Terbuka dan Planning

Chapter 150 - Surat Terbuka dan Planning

Surat terbuka untuk sosok Gadis bernama Rinai Hujan yang sedang menempuh pendidikan di Surabaya.

Hai Rinai, aku nggak tau harus gimana karena emang ini semua salah aku. Iya, aku bodoh dan brengsek karena bikin hati kamu terluka lebih dalam.

Aku pernah bilang kalau kamu tuh, bintang yang paling bersinar ditengah-tengah bintang lain dan dengan nggak tau dirinya aku memadamkan sinar itu.

Aku juga pernah bilang, kalau kamu itu kata matahari, menghangatkan siapa saja yang ada disekitar kamu. Dan lagi-lagi aku memadamkan kehangatan itu.

Rinai, maaf karena belum bisa menjadi sosok Langit Aldebaran kebanggaan kamu, maaf karena kamu harus terus berteman dengan luka. Aku menyukai kamu, tapi memang masih ada ruang dihati aku buat Bulan Nakula.

Aku melepas kamu Rinai, aku melepas kamu dengan ikhlas. Memang itu hanya kata yang bahkan gak pernah ada hasilnya, karena apa? Aku juga nggak ngerti arti kata ikhlas itu gimana? Kalau aku aja nggak bisa ikhlasin kamu Rinai.

This is the end of Part One, download Chereads app to continue:

DOWNLOAD APP FOR FREEVIEW OTHER BOOKS