Masa lalu adalah hal yang sudah lalu, cukup menjadi pelajaran, tidak perlu ada niatan untuk mengulang.
.
.
.
.
Netra hitam legam segelap malam milik Langit bersitatap dengan netra hitam milik gadis yang sudah lama ia lupakan, sosok yang sampai kapanpun pun tidak mau lagi membuat nya mengulang kisah lama. Pintu itu menjadi saksi dimana keduanya saling tatap, hingga ucapan dari pengunjung lainnya yang juga ingin memasuki cafe, membuat Langit kembali kealam sadarnya.
Sayang sekali, cafe ini sudah penuh. Bahkan pastinya dua lantai diatas juga. Mengapa bisa ia lupa jika ini malam Minggu dan ya, seharusnya ia tidak datang kesini karena sudah jam yang membuat banyak sepasang kekasih memilih datang kemari dan yang kedua karena ada Bulan Nakula.
Langit ingin berbalik, namun langkahnya terhenti karena suara gadis yang ia kenali mulai mendekat
"Langit..." Bulan berdiri dibelakang Langit. Sedangkan laki-laki itu mulai membalik badannya dan menatap Bulan datar.
"Kenapa?" Tanyanya dingin.