Jangan pernah merasa sendiri, karena aku selalu disini.
.
.
.
.
Matahari sudah berganti tugasnya dengan bulan. Malam kedua di Surabaya, Rinai mendapatkan bulan yang tidak bersembunyi dibalik awan, malah salah satu benda angkasa itu memancarkan sinarnya untuk mahluk bumi. Juga, banyak bintang yang bertaburan, menambah kesan indah siapa saja yang memandang. Bukan, bukan hanya indah tapi luar biasa.
"Malam kedua di Surabaya ternyata dapet vibes indah." Rinai membuka suaranya kala keduanya sama-sama menatap langit malam dari balkon apartemen milik Rinai.
"Mungkin karena ada gue."
"Kamu pede juga ya."
"Bukan Langit Aldebaran kalau nggak pede." Lagi dan lagi jika menganggu Rinai, Langit akan menarik turunkan alisnya. Membuat gadis itu kali ini hanya bisa tertawa.
"Kamu mah kebisaan.."