Mengapa rasanya berbeda, saat kamu tidak ada?
.
.
.
.
Setelah motor sport milik Langit pergi menjauh dari pekarangan rumahnya. Rinai dan Aldo masuk kedalam rumah minimalis bertingkat dua itu.
Aldo yang sejak tadi setia mengikuti Langit dan Rinai, karena permintaan gadis itu hanya bisa menatap punggung Rinai nanar. Kala gadis itu, kembali berubah murung. Bagaimana tidak, besok gadis itu sudah memutuskan untuk pergi menjauh dari Jakarta dan memilih Surabaya sebagai pijakannya.
Langkah keduanya membawa Aldo dan Rinai sampai diruang keluarga. Dimana Rendra sedang asik menonton berita dengan kopi juga cemilan didepannya.
"Langit udah pulang, Rinai?" Rendra menatap gadis yang duduk diseberang nya. Dikursi single yang selalu menjadi tempat ternyaman nya.
"Udah, Ayah.." Netra coklat gadis itu menatap layar besar didepan sana, yang sedang menampilkan rentetan peristiwa.
