Langit memperhatikan Rinai dari samping, gadis itu tersenyum setelah koin masuk kedalam kolam. Entah harapan apa yang gadis bernama Rinai itu ucapkan dalam diamnya. Dipikir-pikir gadis itu terlihat cantik juga, bahkan dilihat dari samping pun, ia masih memiliki sisi berbedanya sendiri. Alisnya yang tak terlalu tebal, hidung mancung dan bibir tipis berwarna pink. Tidak terlalu buruk untuk gadis yang bahkan Langit tak mengerti karena seperti ada ikatan antara dirinya dan perempuan itu. Iya, perempuan yang bahkan selalu memberikan senyum manisnya, meski ia tidak membalas dengan senyuman juga, melainkan wajah datar dan kata-kata dinginnya.
Rinai melihat kearah sampingnya, tatapannya bertemu dengan tatapan milik Langit. Entahlah, laki-laki itu melihat apa hingga begitu fokus. Tidak menyadari jika sudah lima menit lamanya Rinai memperhatikan laki-laki itu hingga berakhir saling tatap.