Katamu, aku satu-satunya. Nyatanya tak juga.
.
.
.
.
Rinai dan Aldo kembali masuk kedalam ruang kamar inap milik Langit. Netra coklat milik Rinai menatap pandangan yang sangat menyakitkan didepannya, dimana Langit dengan mudahnya menghancurkan perkataan yang telah lama laki-laki itu kata kan. Iya katanya Rinai hanya satu-satunya dan Rinai akan selalu jadi sosok nama yang tersemat selamanya dihatinya. Nyatanya? Semua hanya kebohongan belaka.