Aku dan kamu, tidak akan pernah bisa utuh saat kamu saja masih terjebak masa lalu.
.
.
.
.
Rinai menautkan-nautkan dirinya didepan cermin besar. Matanya yang sembab sudah mulai berangsur membaik, gadis itu kini bisa berusaha lebih baik lagi, bahkan dirinya sudah tidak lagi terlihat menyedihkan. Rinai bertekad pada dirinya sendiri bahwa semua harus terlihat baik-baik saja, ia tidak boleh membuat banyak orang melihatnya kasihan atau bahkan terlihat menyedihkan dibanyak mata orang.
Tangannya terulur untuk mengambil handphone miliknya, ia menscrool sosial media sebentar. Hingga, sebuah pikiran untuk menenangkan pikirannya sebelum main kerumah sakit dan menjenguk Langit, menjadi tujuan gadis itu saat ini.