Perpisahan bukan akhir, tapi awal dari sebuah cerita.
.
.
.
.
Hari berlalu begitu cepat, jam tiap jam detik demi detik dan menit ke menit. Semua berlalu begitu cepat, membuat semua yang sudah terekam dalam memori kembali diisi oleh kotak kosong, menyebabkan memori tiada pernah kosong.
Sudah seminggu lamanya, peristiwa dimana Langit dan Rinai mulai memilih jeda, membuat semua menjadi rasa yang bahkan sudah tak pernah bisa menjadi kata. Gadis itu mulai bisa menerima semua.
Rinai memperhatikan dirinya didepan cermin, baju khas wisuda sudah gadis itu kenakan bahkan topi toga wisuda juga membuat kesan gadis itu bertambah luar biasa.
"Rinai bisa." Rinai tersenyum didepan cermin, tangannya mengepal kuat dan melambung tinggi diudara, menyemangati diri sendiri adalah hal yang sedikit ampuh bukan? Meski sedikit.