Matahari kembali menampakan dirinya perlahan, sinarnya mulai menerangi sebagian penduduk bumi yang memang sudah harus kembali pagi.
Beberapa orang terbangun dengan helaan nafas panjang, karena mereka harus kembali memulai aktifitas mengarungi kerasnya hidup di Ibu Kota. Bagi mereka, satu hari saja tidak bekerja mereka akan kehilangan penghasilan yang mungkin bisa menghidupinya beberapa bulan, tak terkecuali juga mereka yang hanya bisa mengais rezeki lewat berdagang. Rasanya memang lelah, berjalan berpuluh-puluh atau bahkan ratusan kilometer hanya untuk menjemput rezeki dari satu tempat ketempat lainnya. Melawan teriknya matahari, atau hujan yang tiba-tiba datang tanpa diundang. Menarik gerobak yang tak semudah dipandang mata, atau memikul gerobak itu.
Semua punya profesi masing-masing dalam hal mencari rezeki, semua tetap harus bersyukurkan? Bahkan mereka yang memilih meminta-minta dipinggir jalan atau lampu merah juga tetap harus bersyukurkan? Tentu saja.
