Mereka adalah satu-satunya hal yang membuat saya, beruntung hidup didunia.
.
.
.
.
Rinai duduk diteras dengan tangan yang tak henti menari diatas benda pipih itu. Ia sedang menunggu kehadiran Langit dengan membalas pesan dari Rendra.
Ngomong-ngomong soal Aldo, laki-laki itu belum juga membalas pesannya yang sudah gadis itu kirim semalam, bahkan disana hanya ceklis satu, kemana sebenarnya Aldo pergi? Mengapa seperti hilang ditelan bumi?
Rinai membuka aplikasi Gmail dan mulai mengerikan pesan disana, berharap kali ini pesan itu akan sampai kepada Aldo yang entah laki-laki itu ada dimana kini, bahkan kemarin saja laki-laki itu tidak memberitahunya terlebih dahulu saat ingin berangkat dinas atau sekedar menunggunya bangun tidur. Bukannya apa, namun biasanya juga Aldo seperti itu. Apa ini karena pandangan yang saling beradu diruang piano waktu itu? Membuat Aldo semakin jatuh terlalu dalam pada Rinai. Jika iya, Rinai harus melakukan apa? Perasaannya pada Langit saja ia takut salah.
