Rinai menatap figura ditangannya dengan tatapan aneh yang menjalar dihatinya. Mengapa seperti ada yang ia buat sakit hatinya, mengapa seperti ada yang terluka, tak bahagia.
Gadis itu melangkah kan kaki kearah meja belajar dan duduk disana, karena sebelumnya ia hampir lima menit berdiri menatap figura foto itu.
Hari ini banyak yang sudah terjadi. Ternyata, setelah menegaskan sebuah hubungan bersama Langit. Cobaan demi cobaan tetap datang, bahkan rasa yang semula terpendam bisa membuat siapapun bungkam.
Semesta sebenarnya membantu atau malah membuat semua semu? Semesta memberi luka atau bahagia? Mengapa orang-orang yang Rinai jaga perasaanya seperti merasa tidak bahagia dengan hubungan ini? Rasanya otak Rinai terlalu riuh, mendengarkan semua ini.
Helaan nafas terdengar keluar, netra coklat itu kembali menatap kertas-kertas didepannya. Beberapa buku paket tebal, dua novel. Beberapa buku tulis dan notebook catatan. Ia harus fokus, waktunya tinggal satu bulan lagi.