Mikael, lelaki yang berada di tengah perdebatan mereka hanya diam tanpa suara. Otaknya kembali berputar seolah memikirkan cara terjitu untuk mendapatkan solusi terbaik masalah mereka.
Warload bukanlah sebuah geng kecil yang tak punya kuasa, melainkan sebuah geng besar yang sempat menguasai kota tetangga hingga kini merambat ke ibukota. Kuasa yang mereka punya sungguh tak main-main karena banyaknya anggota yang mereka punya. Namun bagaimana bisa mereka kalah oleh satu orang saja? Se cerdik apa Vino sebenarnya?
"Hubungi seluruh anggota, kita rapat malam ini juga!"
Brakkk!
"Arghh!" Aarav terus mengepalkan tangan sambil memukul dengan begitu kencang meja besar yang ada di tengah-tengah ruangan. Napasnya memburu. Dadanya pun bergerak naik turun karena emosi yang ia rasa.
"Kenapa dia selalu lolos dari kita?! Kenapa?!" sentak Aarav dengan berteriak hingga suaranya menggema ke seluruh markas mereka.