Plak!
"Melek dulu yang bener!" Aleena langsung melenggang pergi dari kamar itu setelah memberikan pukulan keras di bagian paha Mikael. Langkahnya mengayun dengan cepat tanpa sedikit pun rasa bersalah. Ia bahkan mengabaikan ringisan dari sang pemuda yang terdengar begitu kesakitan di sana.
"Aduh, sakit Al!" teriak Mikael dengan begitu murka. Tubuhnya telah bangkit. Tangannya pun bergerak untuk mengelus pahanya yang terasa panas akibat ulah Aleena.
Aleena kini telah berada di dapur. Tangannya bergerak cepat untuk membuat sarapan. Sederhana saja, hanya sereal dan juga susu hangat sebagai minumannya.
Sembari menunggu Mikael siap untuk makan bersama, Aleena pun lebih memilih untuk menyiapkan jadwal pelajarannya. Gadis yang masih duduk di bangku kelas dua SMA itu tak jarang memiliki banyak tugas rumah. Namun sebisa mungkin, Aleena selalu menyelesaikannya di sekolah.