Saat baru beberapa langkah, mereka dibuat tercengang saat disambut oleh segumpal darah yang berceceran. Nodanya pun tersebar dengan begitu banyak hingga mengotori lantai-lantai ruangan.
"Damn!" umpat Aarav langsung menggertakkan giginya. Ia sudah merasa jika ada yang tak beres di sana.
"Hubungi pihak apartemen!" ucap Aarav pada salah satu anggota yang langsung diangguki olehnya.
Dan sekarang, Aarav dan beberapa orang yang tersisa mulai menatap lekat ke arah gumpalan noda merah di bawah sana.
"Asalnya dari kamar mandi nggak, sih?" celetuk salah satu orang yang berhasil mengundang pusat perhatian Aarav.
"Bener juga," ucap lelaki itu sepakat dengannya. Langkahnya perlahan mulai bergerak untuk mendekat ke arah pintu kamar mandi yang tertutup di depan mereka.
"Hati-hati, Rav!" ucap salah satu orang merasa waspada. Langkahnya pun otomatis bergerak mendekat untuk berjaga-jaga.