"Maaf," cicit Aleena di sela sela tangisnya. Gadis itu bahkan tak berani mendongak setelah mengetahui reaksi Mikael yang demikian.
Aleena sudah menduga bahwa lelaki itu akan memarahinya. Namun ia tak menyangka bahwa Mikael akan menunjukkan sifat aslinya.
Sorot mata Mikael kembali tertuju ke arah Aleena. Lelaki itu menatap sang gadis dengan penuh rasa murka.
Tangan Mikael telah terkepal di samping tubuhnya. Rasa ingin menghujani Aleena dengan begitu banyak pukulan pun semakin terasa di benaknya.
"Argh!" jerit Mikael sekeras-kerasnya. Lelaki itu bahkan harus mundur beberapa langkah agar bisa menjaga jarak dengan Aleena. "Kalau aja lo cowok! Pasti gue udah hajar lo sekarang, Al!"
Mikael langsung berlalu pergi meninggalkan Aleena. Rasa tak rela akan barang kesayangannya yang telah hancur masih terasa di benaknya.
Brakkk!
Aleena yang masih menangis di dalam kamar seketika berjingkat saat mendengar pintu utama tertutup dengan begitu kencang.