"Lo..."
"Husttt! Udah, udah! Jangan berantem terus," ucap Evan mulai melerai mereka. Suaranya pun terdengar lebih kalem dari sebelumnya.
Mikael dan juga Rangga kompak menghentikan perdebatan mereka. Benar juga. Apa yang akan mereka dapatkan dari perdebatan ini hanyalah sebuah luka baru di tubuhnya.
"Kapan- kapan bisa kali lo ajak bini lo itu ke sini," celetuk salah anggota bernama Riyan. Alisnya pun langsung bergerak untuk naik turun seolah membujuk Mikael agar memenuhi keinginannya.
"Wah, ide bagus tuh!" sahut Evan sambil mengukir senyum lebar di bibirnya.
"Gue setuju!" sahut satu anggota lainnya. Tangannya pun telah terangkat sambil menggenggam erat di udara.
"Enggak!" tolak Mikael langsung menolak mentah-mentah saran dari teman temannya. "Bisa-bisa bini gue muntah kebanyakan kalian goda,"
"Yah! Kok gitu, sih?" ucap Riyan sambil memanyunkan bibirnya. Lelaki memasang ekspresi se menggemaskan mungkin agar Mikael merubah pikirannya.
