"Hm?" tanya Aleena.
Tuhan, berikan Mikael kesabaran dan juga ketangguhan dalam menghadapi istri lemot seperti Aleena.
Dalam diam, Mikael terus merapalkan doa-doanya. Sungguh, ia butuh kesabaran ekstra.
"Nanti pulang bareng gue, ok?" tanya Mikael kembali mengulang kalimatnya. Lelaki itu bahkan berkata sembari menggertakkan gigi-giginya.
"Apa itu pertanyaan?" tanya Aleena dengan wajah datar miliknya.
"Bukan, tapi itu perintah!" sahut Mikael dengan wajah tertekuk di sana. Namun anehnya, lelaki itu tak terlihat garang sekarang. Malah ia terlihat... manja.
"Terus kenapa masih tanya?"
Jleb!
Mata Mikael spontan terpejam dengan gigi yang menggertak semakin kuat. Napasnya pun memburu dengan emosi yang tiba-tiba meluap.
'Gila! Berani banget dia,' batin sang siswi PMR sembari membulatkan matanya.
"Terserah lo, deh! Terserah!" ucap Mikael akhirnya memilih untuk menutup mulutnya. Berdebat dengan Aleena sampai kapan pun ia tak akan pernah jadi pemenangnya.
"Ok,"
Shit!