"Totalnya jadi Rp 870.000, Kak!" ucap sang kasir dengan begitu sopan. Barang belanjaan yang Vino ambil pun telah dimasukkan ke dalam sebuah kantung plastik besar. Tak lupa dengan parsel buah yang sebelumnya telah ia pesan. Itu juga telah dipersiapkan.
"Ini, Mbak! Makasih," ucap Vino langsung bergegas pergi saat ia telah membayar semua barang yang ia beli di sana. Langkahnya pun terayun dengan begitu riangnya. Ini semua demi Aleena. Satu-satunya gadis yang berhasil mengobrak-abrik tatanan hatinya.
Di sisi lain, seorang lelaki yang baru saja masuk ke dalam supermarket itu tak sengaja berpapasan dengannya. Tubuh lelaki itu pun spontan berbalik untuk memastikan apa yang ia lihat benar-benar bukan ilusi semata.
"Vino?"
"Ish, suka basa-basi lo!" sahut Rangga langsung berjalan masuk tanpa seizin pemilik rumahnya. Sudahlah, persetan dengan tata krama atau semacamnya. Hanya dengan melihat keberadaan Vino yang ada kediaman Aleena saja sudah membuat mood nya hancur seketika.