"Tapi itu darah siapa?" tanya salah satu anggota dengan raut tanda tanya. Ia terlihat begitu kebingungan di sana.
"Itu masalahnya!" sahut Mikael sambil menatap ke arahnya.
"Apa salah satu dari anggota ada yang dateng tadi?" tanya Mikael sambil mengedarkan pandangan ke arah anak buahnya sekarang.
Semua orang kompak menatap satu sama lainnya. Dan mereka semua kompak menggeleng sebagai jawabannya.
"Enggak. Nggak ada satu pun orang yang dateng di sini, El!" jawab Raditya buka suara.
Antariksa yang saat itu masih beranggotakan 18 orang membuat mereka tak terlalu bingung untuk mencari waktu untuk berkumpul bersama. Mereka semua berasal dari sekolah yang sama. SMA Garuda. Jadi sangat mudah untuk mereka mengetahui jika salah satu dari mereka ada yang datang ke markas mendahului mereka.
Otak Mikael kembali bekerja. Ia mengedarkan pandangan ke arah sekitaran darah itu dengan lebih menajamkan penglihatannya. Dan yap, ia menemukan sesuatu yang nyata.