Grep!
"Dapat!" ucap Mikael sembari menarik pergelangan tangan sang gadis dan langsung mengunci tubuh Aleena dalam dekapannya.
Mikael telah merengkuh tubuh Aleena. Dengan napas yang masih memburu, ia menatap lekat paras sang gadis yang begitu cantik di hadapannya.
Degup jantung mereka secepat larinya kuda. Sungguh, perasaan aneh sama-sama menyelimuti keindahan. Rasa bahagia yang teramat seketika terasa saat keduanya tengah bersama. Apakah mereka telah merasakan apa itu... cinta?
"Jangan lari," ucap Mikael setelah beberapa saat mereka saling tatap tanpa sedikit pun pembicaraan. Sorot matanya tampak begitu dalam. "Gue nggak bisa jauh dari lo, Al!"
Deg!
Siapa pun itu, selamat jantung Aleena sekarang.
Perlahan, Mikael mulai mengikis jarak antara di antara mereka. Ia pun kian memiringkan kepalanya saat bibir Aleena sudah berada tepat di depannya.
"MAK! MATAKU UDAH NGGAK SUCI LAGI, MAK!"