"Dan asal lo tau, pernikahan ini sama sekali nggak ada gunanya!" hardik Mikael dengan mata nyalang di depan Aleena. Wajahnya telah memerah. Kedua tangannya pun terkepal karena amarah.
Untuk pertama kalinya, Mikael berhasil membuat lidah Aleena kelu tak dapat berbicara. Rentetan kalimat panjang nan menusuk darinya membuat sang gadis hanya bisa sembari meneteskan air mata.
"El...." ucap Aleena dengan suara lirihnya. Pipinya pun telah basah karena air mata yang terus menerus menetes membasahinya.
Deg!
'Shit! Sialan!' umpat Mikael saat lelaki itu baru sadar tentang apa yang ia katakan. Rentetan kalimat penuh kebencian itu spontan ia katakan saat hatinya merasa kesal karena seseorang tak mengizinkannya menghirup kebebasan.
"Al, gue..."
"Jadi itu alasan kamu mau nikah sama aku?" tanya Aleena dengan penuh air mata. Suaranya pun terdengar begitu lirih seolah tak berdaya.
"Enggak Al, maksud gue...."
