"Ngapain kita ke sini?" tanya Aleena sambil mengedarkan pandangan menatap ke sekelilingnya. Sebuah kawasan yang sangat elit hingga membuat Aleena spontan berpikiran macam-macam.
Tepat beberapa detik kemudian, sorot mata Aleena langsung berubah tajam. Tangannya pun spontan ia gunakan untuk menutup bagian dadanya yang tembus pandang.
"Kamu mau macem-macem, ya?!" tanya Aleena langsung mengeraskan suaranya. Bola matanya pun telah membulat seolah begitu ketakutan oleh seorang lelaki di depannya.
Sebuah senyum seringai seketika terbit dari bibir Mikael. Lelaki yang masih setia duduk di jok depan motornya pun sontak berbalik menatap sang gadis.
Grep!
Dalam sekali gerakan, Mikael langsung memeluk tubuh Aleena menggunakan satu tangan. Wajahnya pun sengaja ia dekatkan ke arah sang gadis sambil melayangkan tatapan nakal.