"Gue yang dateng duluan ke sini!" ucap Vino mulai membela diri. Lelaki yang tengah membawa berbagai macam makanan itu pun terus berlagak seolah ialah satu-satunya orang yang memiliki hak untuk berada di sana. Tanpa terkecuali.
"Ya elah! Terus kenapa kalau lo duluan yang dateng ke sini, hah? Orang gue juga nggak minta tebengan sama lo!" tanya Rangga dengan nada penuh penentangan kepada Vino. Kedua tangannya pun telah berkacak pinggang dengan begitu ringannya di depan Vino maupun Aleena.
"Ekhem!"
Perdebatan yang terjadi antara Vino dan Rangga seketika terhenti di sana. Dua orang yang sebelumnya tengah beradu argumen tentang siapa yang berhak atau tidak untuk menginjakkan kaki di rumah Aleena telah diam seribu bahasa. Tatapan Vino dan juga Rangga kini hanya tertuju pada satu titik yang sama. Aleena.
"Udah berantemnya?" tanya Aleena seraya menatap tajam ke arah dua orang lelaki di hadapannya. Postur tubuhnya yang tegap serta raut wajah yang datar berhasil membuat kesan menakutkan.