Sejak berakhirnya pertengkaran antara Aleena dan sang mama, gadis itu masih enggan untuk beranjak dari tempatnya. Ia masih betah berada di dalam kamar karena mood nya yang hancur akibat sebuah perseteruan. Di tambah dengan kondisi kakinya yang keseleo semakin membuat gadis itu merasa tak punya pilihan.
Pikiran Aleena kini telah dipenuhi oleh begitu banyak masalah. Mulai dari bisnis keluarga yang akhirnya menyeret tentang perjodohannya, hingga perselisihan yang baru saja ia alami dengan Varah, sang mama.
"Kapan sih masalah dalam hidup aku beres?" tanya Aleena yang hanya dijawab oleh keheningan ruangannya. Tak ada sedikit pun suara. Hanya keheningan yang mampu menjawab kebingungan yang tengah ia rasa.
Sebuah hembusan napas berat mulai terdengar di sana. Kepalanya pun perlahan mulai tertumpu di dipan ranjang belakangnya.
Namun tak berapa lama kemudian, sebuah senyum kecil mulai terbit di bibir Aleena. Sebuah ingatan yang saat membuatnya bahagia kembali melekat di otaknya.