"Es krim stroberi satu ya, Pak!" ucap Mikael saat lelaki itu sudah berada di antrian paling depan.
Sungguh demi apapun Mikael ingin segera pergi dari sana. Kupingnya terasa begitu panas saat sedari tadi pujian terus ia dengar dari orang-orang di sekitar.
Semua orang di sana tengah membicarakannya. Mulai dari tampang, pakaian, sampai caranya berdiri pun menjadi sorotan tersendiri bagi orang-orang yang tengah mengantri. Bahkan para pejalan kaki yang tak sengaja lewat pun ikut berhenti.
"Ini," ucap Mikael sembari menyodorkan uang kepada penjual. Tak lama kemudian es krim yang ia beli pun telah ia pegang. "Makasih Pak,"