"Ya udah, kalau gitu! Sambil nunggu Aleena kita masuk dulu, ya!" ajak Varah menawarkan sang pemuda untuk duduk di ruang tamu keluarganya. Tangannya pun telah bergerak untuk mempersilahkan Mikael untuk masuk terlebih dahulu ke dalam sana.
"Nggak usah, Ma!"
Mikael yang hendak mengangguk seketika terhenti saat telinganya mendengar sebuah suara dari dalam sana. Seorang gadis cantik dengan memakai baju yang menurutnya kurang bahan pun telah muncul sambil tersenyum riang.
Sedangkan Mikael, kening lelaki itu seketika mengernyit saat mendengar pernyataan yang Aleena lontarkan. Siap? Kalimat itu sungguh berada jauh dengan apa yang Mikael lihat sekarang.
Potongan baju yang cukup tinggi hingga menampakkan bagian perutnya itulah yang sang gadis kenakan. Di tambah dengan rambut yang sengaja ia ikat hingga menunjukkan lehernya yang jenjang.
"Tapi biarin Mikael masuk dululah, Sayang!"