Setelah 20 menit perjalanan akhirnya motor Vino sampai di tempat tujuan. Begitu banyak barang yang ia bawa tak mempersulit lelaki itu untuk sampai di sebuah kediaman yang cukup mewah milik Aleena. Sebuah hunian yang dipenuhi oleh bunga di bagian pekarangan. Tak ada rumput-rumput liar. Semuanya telah terjaga dengan begitu rindang. Jalan setapak yang ada pun semakin menambah kesan mewah pada bangunan di depannya.
Tok! Tok! Tok!
"Permisi!" ucap Vino memberikan salam saat tangannya usai mengetuk pintu di depannya. Buah tangan yang begitu banyak pun telah memenuhi kedua tangannya.
"Iya," sahut seseorang dari dalam sana. Suaranya terdengar seperti seorang wanita dewasa. Dan entahlah itu siapa.
Cklek!
Pintu itu mulai terbuka. Seorang wanita paruh baya pun telah berdiri sambil menatap bingung ke arahnya.
"Kamu... Vino, kan?" tanya Varah sambil mengacungkan jari telunjuknya. Keningnya pun spontan mengerut saat wanita itu merasa tak yakin dengan pernyataannya.