Dengan penuh kehati-hatian dan rasa pasrah yang membuatnya merasa terpaksa melakukan, akhirnya ban motor itu berhasil terlepaskan. Senyum penuh kebanggaan pun spontan ia sungging saat berhasil menunjukkan hasil kelakuannya ke arah para sahabatnya.
"Yeay!" sorak Genta sambil mengangkat tinggi-tinggi ban motor di tangan kanannya. Satu tangan lainnya pun telah terkepal di udara.
Sedangkan Mikael, Rangga, Raditya, dan beberapa orang lainnya sontak bertepuk tangan dengan begitu bangga. Kedua jempol mereka pun telah terangkat seolah menjadi sebuah apresiasi penuh yang mereka berikan kepada sahabatnya.
"Hebat!"
"Wah, keren banget!"
"Aku padamu, Genta!"
"Ini baru temen gue!"
Sorakan yang mereka lakukan dengan nada berbisik itu mulai terdengar saling bersautan. Tepuk tangan mengambang pun tengah mereka lakukan. Itu semua bukan tanpa alasan, tapi mereka sengaja lakukan hanya untuk meredam bunyi agar tak menimbulkan kecurigaan.
