"Oh, tadi Aleena pulang sama temen Bunda. Kita juga sekalian mampir ke supermarket buat beli beberapa barang."
Karina mulai manggut-manggut di tempatnya. Wanita itu pun mulai paham dengan apa yang terjadi sebenarnya.
"Kalau gitu, Aleena ke atas dulu ya Bunda! Sekalian mau ambil barang-barang yang lupa Aleena bawa," pamit gadis itu langsung diangguki oleh Karina. Langkahnya pun langsung melenggang pergi dari hadapan Karina.
Arah pandang Karina terus tertuju pada Aleena. Hingga pada saat tubuh sang gadis menghilang dari balik dinding, wanita itu langsung mengeluarkan ponsel dari dalam tas yang ia bawa.
Dengan cepat, Karina mencari nomor sang putra. Sungguh anaknya keterlaluan karena telah membiarkan istrinya pergi dengan lelaki lain karena ia memiliki sebuah urusan.
Nada menyambungkan terus terdengar. Dengan tak sabaran, Karina terus berharap jika sang putra mengangkat dengan cepat telepon yang ia sambungkan padanya.