Aleena lantas mendongak. Dan yah, matanya kembali berkaca kaca karena sang pemuda.
"Aku tau pasti rasanya sakit banget," cicit Aleena sambil mengusap asal jejak air matanya. Tangannya pun kembali dibuat sibuk dengan segudang luka yang harus ia obati di sekujur tubuh sang pemuda.
"Kata siapa? Biasa aja," jawab Mikael dengan wajah santainya. Tangannya bahkan masih mampu untuk ia buat tumpuan ke belakang dengan gaya yang seenaknya.
"Meskipun kamu bilang luka ini biasa aja, aku tau kalau aslinya sakit banget, El."
Kepala Mikael sontak menunduk menghadap Aleena. Lelaki itu terlihat sedikit terkejut saat mendengar ucapan gadisnya.
"Kalau sakit, ngomong aja! Aku nggak bakal ledekin kamu, kok! Janji!" ucap Aleena sambil mengangguk anggukan kepala. Dengan matanya yang memerah, Aleena terus menatap ke arah Mikael dengan penuh rasa bersalah.
Mikael kembali dibuat terdiam. Entah kenapa mendengar Aleena mengucapkan itu rasanya cukup melegakan.