Setelah melihat tubuh Mikael yang telah menghilang dari balik dinding, Aleena dengan terburu-buru langsung menutup dan mengunci pintu kamar.
"Sialan!" Jantung Aleena berdegup dengan kencang. Wajahnya pun dipenuhi semburat merah karena rasa malu yang gak tertahan.
Mikael telah melihatnya. Ia yang hanya mengenakan pakaian dalam saja. Walaupun sang gadis memunggunginya, tetap saja ia merasa sangat malu di depan Mikael sana. Argh, rasanya ia ingin menghilang untuk menyembunyikan rasa malunya.
Sedangkan di sisi lain, Mikael terus memegang dadanya. Detak jantung yang yang tak beraturan semakin membuatnya merasa hampir gila.
"Gila! Gue barusan..." ucap Mikael terbata-bata. Napasnya pun terengah-engah seolah habis dikejar sesuatu sebelumnya. "Gue liat Aleena.."
Mata Mikael kembali membulat dengan sempurna. Satu detik kemudian,
"Arghhhhhhh!" teriakan itu terdengar bersamaan dari dalam kamar dan juga kamar mandi sekarang.
