Entah mengapa hari ini markas begitu sepi. Bukankah ini adalah akhir pekan? Lalu mengapa ia sendirian yang datang?
Genta mulai memejamkan matanya. Satu tangan telah ia gunakan sebagai sandaran kepala. Argh, hanya begitu saja rasa nyaman sudah mulai terasa.
Genta mulai merasa nyaman dengan posisinya. Sepertinya ia akan tidur sejenak sambil menunggu para anggota lain tiba.
Namun dalam satu detik kemudian, mata Genta langsung terbuka. Tubuh yang coba ia istirahatkan mendadak gagal karena otaknya yang bekerja.
"Kenapa gue jadi kepikiran sama Vino, ya?" tanya Genta pada dirinya. Lelaki itu langsung bangkit dan duduk di tempatnya.
Kening Genta mengernyit. Seorang musuh dari Antariksa yang paling munafik telah menghilang dari pandangannya. Seorang yang selalu bersembunyi di balik topeng ramah dn baik itu tak lain hanyalah seoramg monster yang keji.